Uji Kesamaan Rata-Rata Dari Dua Populasi Data Berpasangan dan Saling Berhubungan
Uji Kesamaan Rata-Rata Dari Dua Populasi – Dalam uji kesamaan rata-rata dari dua populasi untuk data berpasangan dan saling berhubungan dengan uji t, pengamatan-pengamatan dari dua populasi dinyatakan dalam berpasangan. Sebagai contoh misalkan merupakan pengamatan-pengamatan dari dua populasi, yakni populasi dan yang dinyatakan dalam berpasangan.
Berikut beberapa contoh kasus yang dapat diselesaikan dengan pendekatan uji kesamaan rata-rata dari dua populasi untuk data berpasangan dan saling berhubungan dengan uji .
- Menguji ada tidaknya pengaruh yang signifikan secara statistika penggunaan suplemen X terhadap berat badan, sebelum dan sesudah mengkonsumsi suplemen X selama satu minggu.
- Menguji ada tidaknya pengaruh yang signifikan secara statistika penggunaan suplemen Y terhadap tinggi badan, sebelum dan sesudah mengkonsumsi suplemen Y selama satu bulan.
- Menguji ada tidaknya pengaruh yang signifikan secara statistika pada program kursus matematika terhadap nilai ujian matematika siswa, sebelum dan sesudah mengikuti kursus matematika.
Cara menghitung
Contents
Cara menghitung Uji Kesamaan Rata-Rata Dari Dua Populasi Data Berpasangan dan Saling Berhubungan. Misalkan menyatakan selisih dari pasangan pengamatan ke- dari dua populasi, yakni dan , maka ,, … , . Dalam uji kesamaan rata-rata dari dua populasi untuk data berpasangan dan saling berhubungan dengan uji , data dari selisih pasangan pengamatan diasumsikan berdistribusi normal, dengan rata-rata .
Berikut hipotesis dalam uji kesamaan rata-rata dari dua populasi untuk data berpasangan dan saling berhubungan dengan uji
- hipotesis nol menyatakan tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara statistika, sesudah dan sebelum perlakuan. Dengan kata lain, selisih rata-rata antara kelompok sesudah dan sebelum perlakuan sama dengan nol .
- Hipotesis alternatif menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara statistika, sesudah dan sebelum perlakuan. Dengan kata lain, selisih rata-rata antara kelompok sesudah dan sebelum perlakuan berbeda dari nol .
Nilai statistik dari uji dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Dengan keterangan
- merupakan rata-rata dari selisih pasangan pengamatan dari dua sampel
- merupakan rata-rata dari selisih pasangan pengamatan dari dua populasi
- serta merupakan nilai standar deviasi dari selisih pasangan pengamatan dari dua sampel dengan rumus
Untuk pengambilan keputusan terhadap hipotesis, dapat dilakukan dengan membandingkan nilai statistik dari uji terhadap nilai kritis berdasarkan tabel distribusi . Sebelum menghitung nilai kritis , terlebih dahulu menghitung nilai derajat bebas. Berikut rumus untuk menghitung nilai derajat bebas.
Perhatikan bahwa menyatakan banyaknya pasangan pengamatan. Andaikan banyaknya pasangan pengamatan sebanyak 9, tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5%, sehingga nilai kritis dengan derajat bebas 9 − 1 = 8 dan tingkat signifikansi 5% adalah ±2,306. Diketahui nilai kritis = ±2,306. Berikut aturan pengambilan keputusan terhadap hipotesis berdasarkan uji (pengujian dua arah).
jika , maka diterima dan ditolak
jika , maka ditolak dan diterima
Pengambilan keputusan terhadap hipotesis juga dapat dilakukan dengan menggunakan nilai probabilitas dari uji . Nilai probabilitas dari uji dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang digunakan. Berikut aturan pengambilan keputusan terhadap hipotesis berdasarkan pendekatan nilai probabilitas.
jika , maka diterima dan ditolak
jika , maka ditolak dan diterima
Uji Asumsi Normalitas
Dalam uji kesamaan rata-rata dari dua populasi untuk data berpasangan dan saling berhubungan dengan uji , data dari selisih pasangan pengamatan diasumsikan berdistribusi normal, dengan rata-rata .
Namun ketika ukuran sampel cukup besar, yakni , maka populasi tidak harus berdistribusi normal. Hal ini karena berdasarkan sifat teorema limit sentral (central limit theorem).
Contoh Kasus
Contoh Kasus Uji Kesamaan Rata-Rata dari Dua Populasi untuk Data Berpasangan dan Saling Berhubungan dengan Uji . Misalkan seorang peneliti ingin meneliti mengenai pengaruh penggunaan obat 𝐴 terhadap jumlah denyut jantung per-menit pada manusia. Peneliti tersebut mengambil sampel sebanyak 9 responden.
- sebelum pemberian obat 𝐴, peneliti mencatat jumlah denyut jantung yang terjadi dalam satu menit dari 9 responden tersebut. Kemudian, 9 responden tersebut mengkonsumsi obat 𝐴.
- setelah 15 menit, peneliti tersebut mencatat kembali jumlah denyut jantung yang terjadi dalam satu menit. Berikut data dari 9 responden mengenai jumlah denyut jantung yang terjadi dalam satu menit sebelum dan sesudah mengkonsumsi obat 𝐴
Berikut data denyut nadi X (sebelum) dan Y (sesudah)
Peneliti akan menguji apakah terdapat pengaruh yang signifikan secara statistika dalam hal jumlah denyut jantung yang terjadi dalam satu menit, sebelum dan
sesudah mengkonsumsi obat A pada tingkat signifikansi . Berikut akan dihitung standar deviasi dari data selisih pasangan pengamatan .
Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai standar deviasi dari data selisih pasangan pengamatan, yakni . Selanjutnya akan dihitung nilai statistik dari uji .
Berdasarkan perhitungan, nilai statistik dari uji adalah 7,652468821. Diketahui derajat bebas (df) bernilai 9 − 1 = 8. Nilai kritis dengan derajat bebas 8 dan tingkat signifikansi 5% adalah ±2,306. Berikut aturan pengambilan keputusan terhadap hipotesis berdasarkan uji .
jika , maka diterima dan ditolak
jika , maka ditolak dan diterima
Perhatikan bahwa karena , yakni 7,652 > 2,306, maka disimpulkan bahwa hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan secara statistika dalam hal jumlah denyut jantung, sebelum dan sesudah mengkonsumsi obat 𝐴 pada tingkat signifikansi 5%. Itu artinya ada pengaruh yang signifikan secara statistika, sesudah dan sebelum perlakuan.
Uji t Kesamaan Rata-Rata Dari Dua Populasi menggunakan R/RStudio
Untuk Uji t Kesamaan Rata-Rata Dari Dua Populasi menggunakan R/RStudio, kita simpan dulu data diatas dalam bentuk excel, berikut kode yang digunakan untuk menghitung uji t di R/RStudio.
library(readxl) library(dplyr) dat = readxl::read_xlsx("data.xlsx") t.test(dat$Y,dat$X,paired = TRUE)
hasil uji t yaitu
Paired t-test data: dat$Y and dat$X t = 7.6525, df = 8, p-value = 6.003e-05 alternative hypothesis: true difference in means is not equal to 0 95 percent confidence interval: 11.33381 21.11064 sample estimates: mean of the differences 16.22222
Berdasarkan hasil diatas
- diketahui nilai statistik dari uji adalah 7,6525
- sementara nilai probabilitas (p-value) adalah 0,00006003 (atau 6.003e-05).
- nilai derajat bebas (df) adalah 8.
Perhatikan bahwa karena yakni 7,652 > 2,306, maka disimpulkan bahwa hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan secara statistika dalam hal jumlah denyut jantung, sebelum dan sesudah mengkonsumsi obat 𝐴 pada tingkat signifikansi 5%.
Pengambilan keputusan terhadap hipotesis juga dapat dilakukan dengan menggunakan nilai probabilitas dari uji . Nilai probabilitas dari uji dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang digunakan. Berikut aturan pengambilan keputusan terhadap hipotesis berdasarkan pendekatan nilai probabilitas.
jika , maka diterima dan ditolak
jika , maka ditolak dan diterima
Berdasarkan hasil diatas
- diketahui nilai probabilitas dari uji adalah 0,00006003
Karena nilai probabilitas tersebut lebih kecil dibandingkan tingkat signifikansi , maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan secara statistika dalam hal jumlah denyut jantung, sebelum dan sesudah mengkonsumsi obat A pada tingkat signifikansi 5%.
Uji Normalitas
Pada bab sebelumnya kita pernah bahas – https://softscients.com/2021/10/24/cara-hitung-manual-uji-normalitas-dengan-uji-kolmogorov-smirnov/ – Dalam uji kesamaan rata-rata dari dua populasi untuk data berpasangan dan saling berhubungan dengan uji , data dari selisih pasangan pengamatan diasumsikan berdistribusi normal, dengan rata-rata .
selisih = dat$Y-dat$X library(nortest) lillie.test(selisih)
hasil uji normalitas
Lilliefors (Kolmogorov-Smirnov) normality test data: selisih D = 0.1682, p-value = 0.6544
nilai probabilitas dari uji Kolmogorov-Smirnov adalah 0,6544 sehingga nilai probabilitas lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka hipotesis nol diterima, dan hipotesis alternatif ditolak. Hal ini berarti asumsi normalitas data dari selisih pasangan pengamatan dipenuhi.
Demikian pembahasan mengenai Uji t Kesamaan Rata-Rata Dari Dua Populasi
ref: Belajar Statistika dengan R Prana Ugiana Gio, Dasapta Erwin Irawan, 2016