Menurut data dari IDX, bahwa jumlah investor saham di Indonesia sekitar 7,48 juta. Tapi dari semua tersebut dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu investor lokal dan luar negeri/foreign. Per Juli 2022 investor dalam Bursa Efek Indonesia masih didominasi investor lokal dengan 59,21 persen dibanding asing 40,79 persen tempo.co.
Adapun investor tersebut dapat dibagi menjadi 7 kategori sesuai data dari ksei yaitu Insurance (IS) adalah perusahaan asuransi; Mutual Fund (MF) adalah reksadana; Pension Fund (PF) adalah dana pensiun; Financial Institution (IB) adalah perusahaan keuangan / private bank; Corporate (CP) adalah korporasi; Securities Company (SC) adalah perusahan sekuritas; Foundation (FD) adalah yayasan; Individual (ID) adalah retail dan Lainnya (Others) OT adalah tidak tahu/tidak disebutkan. Kalian bisa download Unduh Kepemilikan Efek (Lokal-Asing) di https://www.ksei.co.id/archive_download/holding_composition atau yang suka mengolah data, bisa baca https://softscients.com/2022/07/15/melihat-pergerakan-kepemilikan-efek-saham/
Walaupun investor asing hanya 40% akan tetapi mendominasi. Hal tersebut dikarenakan investor tersebut cenderung mempunyai modal besar yang pergerakannnya cukup terarah, dibandingkan dengan investor lokal yang bersifat ritel. Analoginya adalah 1 investor asing dengan modal 1 milyar akan lebih mudah menggerakan pasar daripada 1000 investor ritel dengan modal 1 juta per orang. Investor ritel tidak punya pemimpin sehingga arahnya nggak karuan kesana-kemari.
Istilah Asing
Jangan alergi dengan istilah asing apalagi bingung di dalam bursa saham! karena IHSG itu masih banyak porsi asing nya. Apa yang dimaksud dengan Asing/Foreign? adalah ketika kalian membuka account RDN mencentang isian WNA alih-alih WNI. Jadi tidak ada hubungannya dengan broker asing. Jadi setiap RDN atas nama WNA akan dicatatkan sebagai investor foreign/asing.
Pengaruh Foreign Flow pada IHSG
Secara umum, kita bisa melihat hubungan foreign Flow IHSG melalui fitur indikator foreign flow / foreign flow overlay pada stockbit yang sampai tanggal 06 September 2022, asing mempunyai akumulasi sebanyak 110 Triliun di bursa saham
Memantau pergerakan dana asing / foreign flow
Memantau pergerakan dana asing / foreign flow berguna mencari hubungan antara trend akumulasi foreign flow terhadap harga saham itu sendiri. Ada beberapa contoh emiten yang mempunyai korelasi positif antara trend harga dengan akumulasi foreign flow. Biasanya saham-saham yang dikategorikan ke blue chip seperti BBCA, BBRI, BMRI, TLKM. Misalkan untuk emiten BMRI terdapat hubungan antara trend kenaikan harga dengan akumulasi foreign flow nya
sedangkan ACES yang akhir-akhir ini turun secara kinerja juga jelek, ternyata foreign flow nya sedang menjauh bahkan sampai minus 368 Milyar alias asing banyak yang menjual ke domestik.
Tapi ada juga emiten yang mempunyai korelasi negatif terhadap pergerakan dana asing/foreing flow tersebut seperti saham WSKT yang tampak anteng-anteng saja dari juni sd 02 september 2022 walaupun sudah ada kenaikan foreign flow yang cukup besar dari semula 50 Milyar sampai 265 Milyar
Ataupun saham ITIC yang terus-menerus mengalami kenaikan foreign flow nya tapi harga nya tidak mengikuti hal tersebut (hemm kayaknya karena cuman 28 milyar saja sehingga punya sedikit pengaruh terhadap trend harganya)
Menarik bukan? Memantau pergerakan dana asing / foreign flow bisa kalian terapkan pada emiten-emiten yang tentunya mempunyai korelasi positif dengan pergerakan dana asing sebagai analisis teknikal selain analisis fundamental yang lainnya.