
Ada istilah Sell In May And Go Away – Apakah kita bisa mencari tahu emiten mana saja yang mempunyai pola tersebut? Apakah pola tersebut berulang setiap tahun walaupun sedang mengalami downtrend? Mencari pola pergerakan saham dapat dimulai dengan memisahkan antara komponen trend dan seasonal nya menggunakan grafik saja.
Melalui pemisahan komponen pembentuk dari trend dan seasonalnya akan nampak perulangan setiap tahun. Pendekatan yang paling mudah melalui teknik dekomposisi time series. Sebagai contoh Sell In May And Go Away pada emiten BBRI yang mengikuti pola kebalikan (karena tidak semua emiten mengikuti hal tersebut!) Justru fase Buy nya di bulan mei
Pada grafik diatas secara rerata harga bulanan harga terendah pada bulan mei 2019, mei 2020, mei 2021, dan bergeser pada tahun 2022 jatuh pada bulan juli 2022. Setelah kita tambahkan akumulasi foreign flow akan nampak bahwa emiten tersebut mengikuti irama foreign flow.
Tapi hal menarik ketika sudah mengalami fase downtrend maka selanjutnya adalah uptrend. Jadi fase down trend 2022 sudah terlewati yaitu pada bulan juli 2022. Artinya adalah fase up selanjutnya sampai bulan desember 2022 semoga saja tembus di angka 4.900 sd 5.000
Kita ambil contoh lagi Mencari pola pergerakan saham – Sell In May And Go Away yang mengikuti pola ini yaitu emiten MPMX dengan puncaknya di bulan – bulan mei setiap tahun artinya mengikuti pola Sell In May And Go Away
Sell in May itu wajar terjadi pada MPMX dan kalian serok saham nya pada bulan setelah tersebut yaitu periode juni, juli, sampai dengan januari karena fase rendah nya disitu.
Yuk kita coba lagi yang sedang grafik mengalami downtrend parah yaitu ACES yang bila kita cermati tetap akan mempunyai komponen trend dan seasonalnya walaupun tidak teratur bentuknya.
Emiten ACES pada tahun 2022 mendapatkan puncak harga di bulan januari dan sampai sekarang masih downtrend. Padahal setiap tahun ada fase uptrend nya kemungkinan bulan-bulan selanjutnya berada pada fase downtrend.
Kesimpulan
Mencari pola pergerakan saham – Sell In May And Go Away dapat disimpulkan bahwa
- tidak selalu terjadi setiap emiten
- pergerakan setiap saham itu terdiri dari komponen trend dan seasonalnya
- di setiap tahun mengandung seasonalnya yaitu fase up dan down nya
- setelah mengalami periode downtrend akan dilanjut fase uptrend.
- Cocok untuk emiten yang telah melantai di bursa saham minimal 3 tahun agar mudah terbentuk polanya.
- Tidak seperti eliot wave yang terkadang masih subjektif analisis hasilnya
Untuk mengolah data transaksi saham agar bisa diperoleh Sell In May And Go Away diatas belum tersedia di tools trading secara umum, semoga ada ya karena kalau tidak akan menyulitkan bagi pada trader saham pemula. Sebagai informasi untuk mengolah data diatas menggunakan beberapa tools dan metode statistik time series