
Siapa disini yang hobi tidur sampai ngiler, tenang saja kalian punya kok kawannya yaitu emiten yang hobi tidur. Saham gocap yang bisa kita lihat terkadang suka dihindari oleh sebagian orang. Tapi bagi yang suka gorengan tentu makanan tersebut digemari. Eits gimana caranya Dapat cuan dari emiten gocap.
Dapat cuan dari emiten gocap banyak caranya lho, tapi kita tidak menggunakan analisis fundamental yang pernah saya bahas disini https://softscients.com/2022/07/15/melihat-pergerakan-kepemilikan-efek-saham/. Bagi pengguna broker ipot dan stockbit tentu sudah hafal untuk menggunakan beragam analisis teknikal alias tinggal pakai saja. Namun tidak bagi saya yang suka otak-atik data agar Dapat cuan dari emiten gocap secara maksimal.
Saham Gocap
Contents
Gorengan adalah makanan camilan kesukaan orang indonesia dan penikmatnya banyak lagi akan tetapi kebanyakan makanan gorengan akan jadi kolesterol karena kandungan minyaknya cukup tinggi. Di kalangan trading saham pun terkenal juga istilah saham gorengan. Saham gorengan kadang suka ARB (auto reject bawah) kadang suka ARA (auto reject atas), harga sahamnya pun kadang tidak masuk akal.
Analisis fundamental sepertinya kurang cocok untuk emiten dengan kategori saham gorengan. Saham gorengan itu bikin nagih karena cuannya banyak asal tahu cara dapatkan momentum pergerakan big player karena setiap saham di emiten yang nongkrong di bursa saham pasti ada big playernya.
Analisis Teknikal dengan Frequency Analyser
Ngomongin masalah big player tentu kita harus tahu kapan akumulasi dan distribusi yang dilakukan di saham gorengan.
Bagi pengguna stokbit akan dimudahkan dengan adanya tools frequency analyser, saya ambil contoh emiten BBSS (sorry ya yang owner BBSS) karena saham ini termasuk bikin kolesterol juga. Sebelum naik cukup lumayan (lama tidur dari Rp. 50/lembar dari mei 2022) sampai akhirnya juli 2022 naik menjadi Rp. 57/lembar sehingga dapat cuannya sebesar 14%
Frequency analyser sangat cocok digunakan untuk saham-saham yang boboknya pules agak lama dan makhluk bernama big player mengendap-ngendap melakukan akumulasi 2-3 bulan sebelum dinaikan/naik pelan-pelan.
YUK PAKAI FREQUENCY ANALYSER
Frequency analyser digunakan untuk melihat order lot besar (quick sell/buy) sebagai sinyal adanya smart money yang keluar/masuk.
Dikutip dari: https://id.investing.com/analysis/cara-simple-baca-pergerakan-bandar-saham-200173158
Cara kerja frequency analyser yaitu asumsinya bila lot order ukurannya besar maka saham tersebut tinggal sedikit pemainnya. Lot order besar biasanya tidak kelihatan di running trade. Pada saat fase mark up (naik), biasanya saham menjadi ramai, ordernya banyak dan “marak” terlihat di running trade, sehingga ordernya kecil-kecil.
Cari saham yang harganya FLAT, namun ada order dengan lot besar (bar warna merah)+VOLUME moderat. Kalau harga lagi tinggi, lalu ada lot besar kemungkinan ada aksi jual (quick sell) jadi perhatikan juga trend harganya.
FreqAnalyzer hanya menunjukkan sinyal apakah saham yang downtrend masih ada peminat yang masuk diam-diam, konfirmasi tetap pada harga+volume, yaitu terjadi lonjakan volume dan harga bergerak keatas (fase markup). Kalau spikenya merata (tidak signifikan) lebih baik cari saham yang lain.
Rumus umum frequency analyser
- Volume yaitu jumlah lembar dan
- frekuensi yaitu berapa kali transaksi
Frequency Analyser Emiten BBSS
Kita akan melihat ternyata sangat jelas sekali ada tarikan yang sangat kuat pada emiten BBSS.
Yuk kita persempit pada juli sd september 2021. Jadi sebelum berada diarea tidur ditandai harga saham gocap mulai dari 12 juli 2021 sampai dengan 16 september 2021 yang pada akhirnya naik ke Rp. 70/lembar ternyata terjadi spike yang cukup kuat pada 10 Agustus 2021. (gambar dibawah)
Sekarang kita lanjut lagi ke juli 2022 ya hasilnya kayak di plot stockbit terjadi spike 2 kali sebelum akhirnya bangun dari bobo pules mendekati Rp. 60/lembar (gambar dibawah)
Frequency Analyser Emiten BUMI
Yuk kita lihat lagi saham goreng yang bikin kolesterol tapi tetap asyik bila dimakan bareng sama cabe rawit, siapa lagi kalau bukan emiten BUMI. Saya kasih lihat grafik frequency analyser januari 2021 sampai juli 2022 ternyata cukup ramai lho.
Kita sandingkan dengan close price nya dan ternyata sebelum naik terjadi spike terlebih dahulu
kalau dilihat sih, ada 3 spike dan sesudah itu naik saham tersebut
Mendeteksi False Spike
Untuk mendeteksi false spike itu agak susah sekali, biasanya untuk mengurangi false spike.
- cari emiten yang saham nya tidur lama di mentok 50 selama beberapa bulan
- lihat di broker summar terutama untuk nilai net nya