Jenis-Jenis Sensor untuk Cek Level – Ketinggian Air – Ketinggian/lever air dapat kita cek melalui beragam jenis sensor yang tersedia dipasaran. Ada banyak tujuan dari penggunaan sensor tersebut misalkan untuk otomotisasi pompa air, pengecekan debit air dan lain sebagainya. Sensor yang kita bahas ini diterapkan untuk tanki air alias untuk kapasitas besar. Sensor tersebut bekerja dengan beragam cara misalkan ultrasonik, kapasitif, Tekanan air, pelampung. Berikut akan dibahas Jenis-Jenis Sensor untuk Cek Level – Ketinggian Air
Sensor Ultrasonik HC-SR04 dan JSN-SR04T.
Contents
Cara pertama adalah dengan menggunakan pengukur jarak ultrasonik. Sensor ini mengukur waktu propagasi sinyal dari pemancar sampai kembali lagi ke penerima. Waktu propagasi sebanding dengan jarak tempuh. Perlu diperhatikan bahwa kecepatan suara di udara terpengaruh oleh temperatur dan kelembaban.
Salah satu sensor ultrasonik yang populer adalah HC-SR04. Sensor ini murah meriah dan sangat populer, namun agak kurang akurat, dan tidak tahan air. Kalau dipakai mengukur air terus-menerus kemungkinan akan kena korosi dari air.
Kalian bisa menggunakan contoh kode sebagai berikut
// Deklarasi variabel int trigPin = 9; // Pin Trig HC-SR04 int echoPin = 10; // Pin Echo HC-SR04 long duration; int distance; void setup() { // Inisialisasi pin-penentu sebagai OUTPUT dan INPUT pinMode(trigPin, OUTPUT); pinMode(echoPin, INPUT); // Mulai komunikasi serial Serial.begin(9600); } void loop() { // Mengirimkan pulsa ultrasonik digitalWrite(trigPin, LOW); delayMicroseconds(2); digitalWrite(trigPin, HIGH); delayMicroseconds(10); digitalWrite(trigPin, LOW); // Menerima sinyal echo dan menghitung jarak duration = pulseIn(echoPin, HIGH); distance = duration * 0.034 / 2; // Menampilkan jarak di serial monitor Serial.print("Jarak: "); Serial.print(distance); Serial.println(" cm"); // Tunggu sebentar sebelum mengukur lagi delay(1000); }
Lainnya adalah JSN-SR04T. Sensor JSN-SR04T adalah sensor ultrasonik yang mirip dengan HC-SR04, tetapi memiliki beberapa perbedaan dalam cara menghubungkan dan menggunakannya. Berikut adalah contoh kode untuk menghubungkan sensor JSN-SR04T ke Arduino dan mengukur jarak dengan sensor tersebut:
#include <SoftwareSerial.h> SoftwareSerial mySerial(10, 11); // RX, TX void setup() { // Inisialisasi komunikasi serial dengan sensor mySerial.begin(9600); // Inisialisasi komunikasi serial dengan monitor serial Serial.begin(9600); } void loop() { // Mengirim perintah untuk mengukur jarak mySerial.write(0x55); mySerial.write(0x04); // Menunggu data respons dari sensor delay(100); // Membaca data dari sensor while (mySerial.available() >= 4) { byte data[4]; mySerial.readBytes(data, 4); // Mendekode data untuk mendapatkan jarak dalam sentimeter int highByte = data[1]; int lowByte = data[0]; int distance = highByte << 8 | lowByte; // Menampilkan jarak di Serial Monitor Serial.print("Jarak: "); Serial.print(distance); Serial.println(" cm"); } // Tunggu sebentar sebelum mengukur lagi delay(1000); }
Catatan:
- Sensor JSN-SR04T menggunakan komunikasi serial untuk mengirim perintah dan menerima data. Kode di atas menggunakan SoftwareSerial untuk berkomunikasi dengan sensor melalui pin 10 (RX) dan 11 (TX) di Arduino. Anda juga bisa menggunakan pin lain sesuai kebutuhan Anda.
- Sensor ini mengirimkan respons dalam format 4 byte. Kode di atas membaca data yang diterima, mendekode data tersebut, dan menghitung jarak dalam sentimeter.
- Pastikan Anda sudah menghubungkan sensor JSN-SR04T dengan benar ke Arduino sebelum mencoba kode di atas.
Sensor Kapasitif XKC-Y25-V
Sensor jenis ini memanfaatkan sifat kapasitif untuk mendeteksi adanya air. Sensor kapasitif XKC-Y25-V adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi tingkat kapasitansi dari suatu objek atau bahan. Cara kerjanya didasarkan pada perubahan kapasitansi yang terjadi saat sensor berada di dekat objek atau bahan tertentu. Berikut adalah cara kerja umum dari sensor kapasitif XKC-Y25-V: referensi
- Prinsip Dasar Kapasitansi:
- Kapasitor adalah komponen elektronik yang memiliki dua pelat logam terpisah oleh bahan isolator (dielektrik). Kapasitansi adalah kemampuan kapasitor untuk menyimpan muatan listrik. Jika permukaan pelat-pelat kapasitor ditempatkan dekat dengan objek atau bahan yang memiliki sifat dielektrik tertentu, kapasitansi kapasitor akan berubah.
- Sensor Kapasitif XKC-Y25-V:
- Sensor XKC-Y25-V memiliki elektrode (biasanya dalam bentuk pelat logam) yang digunakan untuk mendeteksi kapasitansi. Sensor ini memiliki dua elektrode yang berfungsi sebagai pelat kapasitor.
- Penempatan Sensor:
- Sensor kapasitif XKC-Y25-V ditempatkan di dekat objek atau bahan yang akan dideteksi. Ketika objek atau bahan tersebut mendekati sensor, ia akan memengaruhi kapasitansi sensor.
- Perubahan Kapasitansi:
- Saat objek atau bahan mendekati sensor, kapasitansi sensor akan berubah. Kapasitansi akan meningkat seiring dengan mendekatnya objek atau bahan tersebut, dan peningkatan ini dapat diukur.
- Output Sensor:
- Sensor XKC-Y25-V biasanya memiliki output yang dapat berupa sinyal analog atau digital, tergantung pada jenis sensor dan modelnya.
- Output analog akan memberikan nilai yang berubah seiring dengan perubahan kapasitansi, yang dapat diinterpretasikan sebagai tingkat deteksi objek.
- Output digital akan berubah menjadi “1” atau “0” tergantung pada ambang batas tertentu yang telah ditentukan. Ini bisa digunakan untuk mendeteksi keberadaan atau ketiadaan objek atau bahan tertentu.
- Aplikasi:
- Sensor kapasitif XKC-Y25-V banyak digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti deteksi level cairan, pengukuran tingkat bahan dalam silo atau tangki, deteksi objek yang mendekati atau melewati suatu area, dll.
Penting untuk dicatat bahwa sensitivitas sensor kapasitif dapat disesuaikan, dan hasil pengukuran dapat bervariasi tergantung pada sifat dielektrik objek atau bahan yang dideteksi. Selain itu, penempatan dan kalibrasi sensor juga penting untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Spesifikasi
- Volume Operasitage (InVCC): DC 5 ~ 24 v
- Konsumsi saat ini: 5 mA
- Volume keluaran tage (tingkat tinggi): InVCC
- Volume keluaran tage (tingkat rendah): 0V
- Arus keluaran: 1 ~ 50 mA
- Waktu respons: 500 ms
- Suhu Operasional: 0 ~ 105 ºC
- Rentang ketebalan induksi (sensitivitas): 0 ~ 13 mm
- Kelembaban: 5% ~ 100%
- Bahan: ABS.
- Kinerja tahan air: IP67
- Dimensi: 28 * 28 mm / 1.1 * 1.1 inci
Deskripsi Pin
Untuk penerapanya ada 2 cara yaitu langsung ditempelkan ke dalam pipa dan ataupun yang pipa terbuat dari besi
- Sensor Level Cairan Non-kontak ‐ XKC ‐ Y25 ‐ T12V Petunjuk Pemasangan (Bukan Logam)
- Sensor Level Cairan Non-kontak ‐ XKC ‐ Y25 ‐ T12V Petunjuk Pemasangan (permukaan logam)
Contoh rangkaian Sensor XKC ‐ Y25 ‐ T12V
/****** Liquid Level Sensor-XKC-Y25-T12V * *** * This example is to get liquid level @author jackli (Jack.li@dfrobot.com) @version V1.0 @date 2016-1-30 GNU Lesser General Public License. * <http://www.gnu.org/licenses/> for details. All above must be included in any redistribution 13 ****** int Liquid_level=0; void setup() { } Serial.begin(9600); pinMode (5, INPUT); void loop() { Liquid level-digitalRead (5); Serial.print ("Liquid_level= "); Serial.println (Liquid level, DEC); delay (500); }
Hasil
Jika sensor level cairan mendeteksi level cairan, itu akan mengeluarkan output TINGGI dan menyalakan LED. Jika tidak ada cairan yang terdeteksi, outputnya RENDAH dan matikan LED.
produk lainnya
Pelampung
Berikut ini sensor ketinggian air dengan pelampung. Sensor dengan pelampung biasanya hanya memberikan indikasi on-off, tidak memberikan data ketinggian secara detail. Sensor mengukur ketinggian air dengan batas atas dan batas bawah. Berikut ini sensor ketinggian air dengan menggunakan magnet.
Tekanan Air
Berikut ini beberapa sensor yang menggunakan prinsip hidrostatika.