Benchmarking CPU (Central Processing Unit) adalah proses pengukuran kinerja CPU yang digunakan untuk membandingkan kinerja relatif dari CPU yang berbeda atau untuk mengukur peningkatan kinerja dari modifikasi perangkat keras atau perangkat lunak. Ada beberapa aplikasi populer yang digunakan untuk benchmark CPU. Berikut ini beberapa contoh:
- Cinebench: Cinebench adalah salah satu benchmark CPU yang paling populer. Ini menggunakan aplikasi 3D rendering Cinema 4D untuk mengukur kinerja CPU dalam tugas-tugas rendering. Cinebench memberikan skor berdasarkan waktu yang dibutuhkan oleh CPU untuk menyelesaikan tugas rendering tertentu.
- Geekbench: Geekbench adalah aplikasi benchmark lintas platform yang mengukur kinerja CPU dengan berbagai tugas, termasuk pengolahan gambar, pengolahan integer, dan pengolahan floating point. Geekbench memberikan skor single-core dan multi-core yang memungkinkan pengguna membandingkan kinerja CPU antar platform dan perangkat.
- PassMark PerformanceTest: PassMark PerformanceTest adalah suite benchmark yang komprehensif yang mencakup berbagai tes kinerja, termasuk pengujian CPU, GPU, RAM, dan penyimpanan. Ini memberikan skor keseluruhan untuk kinerja sistem serta skor terpisah untuk komponen individu.
- PCMark: PCMark adalah benchmark yang dirancang untuk mengukur kinerja sistem secara keseluruhan, termasuk CPU, GPU, RAM, dan penyimpanan. Ini menilai sistem berdasarkan berbagai tugas sehari-hari, seperti penjelajahan web, pengeditan foto, dan pemutaran video, untuk memberikan gambaran yang lebih holistik tentang kinerja.
- SiSoftware Sandra: SiSoftware Sandra adalah utilitas benchmark yang komprehensif yang mencakup berbagai tes kinerja CPU, RAM, penyimpanan, dan perangkat keras lainnya. Ini memberikan informasi detail tentang kinerja sistem serta membandingkannya dengan sistem lain dalam database mereka
Namun secara simple, kita perlu menggunakan tools tersebut. Kita bisa iseng2 mengukur kinerja walaupun tidak bisa detail menggunakan kalkulasi yang simple yaitu menghitung pi dengan akurasi 10.000 tempat desimal. Waktu yang dihabiskan untuk perhitungan dihitung sebagai hasil uji. Hasilnya ditentukan oleh rata-rata dari 10 percobaan, mari kita coba saja kodenya di https://github.com/alexdedyura/cpu-benchmark
Macbook Air 2017 i5
menghasilkan kinerja sebagai berikut
Python CPU Benchmark by Alex Dedyura (Windows, macOS(Darwin), Linux) CPU: Intel(R) Core(TM) i5-5250U CPU @ 1.60GHz Arch: x86_64 OS: Darwin 21.6.0 Python: 3.11.7 Benchmarking: Time: 39.857s Time: 46.541s Time: 43.863s Time: 42.605s Time: 38.62s
Ubuntu 22.04 LTS dengan AMD Ryzen 3
Python CPU Benchmark by Alex Dedyura (Windows, macOS(Darwin), Linux) CPU: AMD Ryzen 3 3250U with Radeon Graphics Arch: x86_64 OS: Linux 6.5.0-26-generic Python: 3.11.6 Benchmarking: Time: 35.003s Time: 37.081s Time: 32.496s Time: 27.749s Time: 33.158s
Windows 11 dengan AMD Ryzen 3
Python CPU Benchmark by Alex Dedyura (Windows, macOS(Darwin), Linux) CPU: AMD Ryzen 3 3250U with Radeon Graphics Arch: AMD64 OS: Windows 10 Python: 3.11.5 Benchmarking: Time: 81.761s Time: 75.506s Time: 79.529s Time: 91.236s Time: 73.995s
Macbook Air M1 2020
Python CPU Benchmark by Alex Dedyura (Windows, macOS(Darwin), Linux) CPU: Apple M1 Arch: arm64 OS: Darwin 23.2.0 Python: 3.11.5 Benchmarking: Time: 22.893s Time: 22.777s Time: 22.675s Time: 22.643s Time: 22.623s Time: 22.645s Time: 22.607s Time: 22.63s Time: 22.633s Time: 22.619s Average (from 10 repeats): 22.675s
Terlihat sekilas untuk jenis prosesor yang sama yaitu AMD Ryzen 3 dengan beda OS yaitu linux ubuntu vs Windows (menggunakan dual bot) mempunyai kinerja yang sangat berbeda. Dimana Ubuntu lebih unggul daripada Windows 11. Mungkin saja Windows 11 yang saya gunakan terlalu banyak service berjalan didalamnya. Sedangkan untuk Macbook dengan prosesor intel i5 kalah jauh dengan M1.