Menggunakan STB untuk Home Server

By | October 12, 2024
548 Views

STB untuk Home Server bisa kok kita gunakan sebagai home server alih-alih mini PC mengingat hanya menggunakan daya watt yang kecil. STBox yang sudah di root harganya dipasaran cukup murah yaitu berkisar 200 ribuan.  Fiturnya pun lumayan lengkap yaitu ada 2 colokan USB, 1 HDMI, 1 LAN. Cuman ada sedikit kekurangan yaitu RAM yang kecil yaitu hanya 2GB saja itu lebih dari cukup. Kalian bisa beli di shopee Pada saat beli sudah saya mintakan untuk install OS Armbian server sehingga nanti pengaturannya via SSH saja biar nggak butuh monitor LCD.

Secara umum kalau mau membuat server home, maka koneksi terbaiknya kalian menggunakan kabel UTP alih-alih wifi, sehingga kalian butuh router. Saya sarankan Router Tenda dengan fitur 4 for all Wireless n Router Tenda F3, 4 in 1 Repeater, router, wisp, access point atau langsung kabel UTP yang bisa colok langsung ke modem di rumah.

Tapi karena saya nggak mau terlalu banyak kabel modem utama, maka kebutuhan pada home server akan dibuat terpisah dari router utama sehingga router Tenda sebagai wifi extender. Setelah pengaturan router wifi selesai maka kita colokan saja langsung kabel LAN ke STB. Untuk urusan IP address nya, bisa kita cek via admin router. Misalkan di 192.168.1.1

Akses via SSH

Berikut tampilan console pada OS armbian server menggunakan PC untuk remotenya. Saya menggunakan Mac untuk akses ssh. Agar lebih mudah, kalian bisa melakukan pengaturan agar login ssh nya tanpa perlu memasukan password. Kalian bisa baca link ini Cara Setting Login SSH Tanpa Password

See also  Membuat Server dirumah untuk diakses Secara Online

Setelah ada koneksi internet via kabel LAN router, kita lanjut untuk install CASAOS yang bisa kalian baca di link ini kemudian install CasaOS nya Home Server menggunakan CASA OS . Nanti pilih yes saja walaupun kebutuhan storage yang diminta itu 5 GB tapi yang tersedia hanya 1 GB (rom nya). Pastikan semua sudah kelar tanpa ada error ya! Berikut tampilan CasaOS nya dengan mengakses IP addres nya. 192.168.1.1

External Storage

Untuk external storage, kita sangat dimudahkan karena ada 2 slot port USB. Nanti setelah kita colok akan di mount di /media/devmon/ nama hardisk nya. Berikut external storage yang terdeteksi di CasaOS

Upload Data dan Download

Untuk proses upload data yang ukuran besar dan banyak file nya tidak ada masalah berjalan dengan lancar. Bisa upload file ataupun folder sekalian.

Untuk download data yang berupa folder maka akan ada proses zip seperti pada google cloud pada umumnya. Berikut ketika sedang loading untuk menampilkan gambar dengan format HD yang butuh waktu untuk menampilkan thumbnailnya.

Akses home server secara publik

Untuk membuat home server agar bisa diakses secara publik sebenarnya tidak cocok ya karena CasaOS dibuat untuk home server sehingga hanya ada 1 user sebagai administratornya. Namun bagi kalian yang tetap menginginkan agar bisa diakses secara publik maka kalian bisa menggunakan ngrok yang bisa baca disini. Membuat Server dirumah untuk diakses Secara Online

Tapi ingat bahwa beberapa aplikasi yang diinstall di casa os akan menggunakan beberapa port selain 80 karena konsep aplikasi berupa container sehingga tidak bisa diakses secara publik.

Tunneling menggunakan Reverse ssh

Jika kalian punya VPS bisa kita gunakan sebagai tunneling. Caranya bisa baca disini Remote PC dengan SSH Reverse Port Forward dan Tunneling Melalui via VPS . Misalkan kita ingin akses VPS port 8080 yang nanti nya di tunneling ke port 80 di sisi client.

See also  Membuat Service Tunneling di NGROK

ssh -R 8080:localhost:80 user@103.175.229.160

sehingga nanti untuk akses casa os secara publik ditulis menjadi 103.175.229.160:8080, untuk menjaga koneksi stabil, kalian bisa menggunakan autossh

autossh -M 20000 -R 8080:localhost:80 user@103.175.229.160

dengan menggunakan autossh maka koneksi akan tetap terjaga.