Personal Cloud Storage menggunakan NAS

By | August 14, 2020
Print Friendly, PDF & Email
1,425 Views

Kalian ingin punya Personal Cloud Storage menggunakan NAS berbasis cloud sendiri, yang artinya bebas punya kapasitas besar (tergantung punya kapasitas HD) bisa diakses kapan saja seperti dropbox dan google drive maka NAS Storage menjadi pilihan yang masuk akal saat ini untuk kalangan UKM  dengan dana terbatas namun hasil bisa dikompromikan dengan baik. NAS adalah singkatan dari Network Attached Storage yang terdiri dari piranti penyimpanan data (HDD yang bisa kalian setup sendiri) dan sistem operasi khusus untuk kebutuhan backup dan share data dengan beberapa fitur umum seperti berikut ini

  1. Mudah Dioperasikan dan Dikonfigurasi: NAS Server biasanya sudah dilengkapi dengan sistem operasi khusus yang memang dibuat dan dirancang untuk itu.
  2. Akses dimana saja melalui protokol HTTP/HTTPS berbasis WEB: Kemudahan akses tidak perlu repot menginstall aplikasi tertentu untuk mengakses file di dalam NAS Server ketika kita sedang tidak memakai gadget kita. Selain menggunakan web, akses aplikasi melalui windows explorer dari manapun asalkan terkoneksi ke ip address NAS Server.
  3. Teknologi RAID : NAS Server dilengkapi dengan teknologi RAID dimana teknologi ini memungkinkan untuk menggabungkan beberapa harddisk menjadi satu kesatuan kinerja sehingga dapat meminimalisasi kehilangan data akibat rusaknya harddisk.
  4. Hot Swappable: Sebuah fitur yang memungkinkan kita untuk mengganti harddisk tanpa mematikan server seperti maintenance harddisk, mengganti atau melakukan konfigurasi harddisk mengingat basis pengguna dalam skala UKM akan banyak user apalagi kalau data transaksi yang berjalan terus menerus setiap detik.
  5. User Authorization dan Autentication: Kemudahan akses NAS Server didukung pula oleh pengaturan user yang dapat dilakukan melalui administrator. User dapat dibatasi dan ditentukan hak aksesnya serta dapat dimonitoring kegiatannya selama melakukan akses ke NAS Server

NAS Storage server terhubung ke jaringan via LAN yang bisa diakses oleh komputer lain, nah untuk mempermudah kalian memahami NAS agar bisa diakses jaringan diluar LAN, kita akan ulas sebagai contoh produk NAS yang banyak digunakan yaitu Synology. Ref: https://www.synology.com/en-global/knowledgebase/DSM/tutorial/Network/How_to_make_Synology_NAS_accessible_over_the_Internet.

https://www.synology.com/en-global/products/DS218+. Synology Drive mempunyai kemampuan akses ke file-file yang ada di dalam storage yang ada di NAS melalui Internet seperti manajemen file, sinkronasi, berbagi file, dan lain sebagainya yang umum dijumpai di Google Drive atau sejenisnya. Agar NAS Synology pengguna bisa diakses dari Internet, Synology Account akan dibutuhkan, di mana perusahaan tersebut menyediakan QuickConnect ID yang bisa diberikan untuk setiap NAS yang dimiliki. Melalui QuickConnect ID yang akan berfungsi sebagai “domain” NAS tersebut di Internet, sehingga bisa diakses via Internet melalui browser Internet yang tidak membutuhkan aplikasi tambahan apapun. Ini contoh produk dari Synology yang bisa kalian akses sebagai versi demo https://a63.dsmdemo.synology.com:5001/

 

Mirip windows explorer dan tidak perlu ribet. Bagi kalian individu yang belum cukup duit nampaknya NAS Storage belum menjadi pilihan utama karena harganya yang cukup mahal paling murah yaitu 4 jutaan.  Tetapi bagi kalian yang ingin punya NAS dengan spek tinggi tetapi dengan harga terjangkau dengan cara membuat NAS Server sendiri dengan sebuah komputer dan sistem informasi NAS yang dapat diunduh dari internet seperti sistem operasi khusus NAS misalnya FreeNas, CryptoNas, OpenFiler, NASLite-M2, NanoNas.