Mengatur Kecepatan tanpa kehilangan daya dengan PWM (Pulse Width Modulation) – Bila kalian sedang bekerja untuk mengatur sebuah kecepatan motor listrik (DC) tanpa kehilangan torsi / daya bagaimana caranya? Pembahasan ini menarik sekali karena banyak diterapkan dalam dunia nyata. Yuk kita pelajari mengenai ilustrasi berikut yaitu apa yang kalian lakukan ketika ingin meredupkan lampu atau mengatur kecepatan motor kira-kira apa yang kita lakukan? Ada 2 cara yang bisa kita lakukan yaitu :
- Kita bisa mengurangi tegangan (mengubah nilai arus) pada lampu atau motor. Dengan begitu lampu akan redup atau kecepatan motor akan berkurang. Ini bisa dilakukan dengan menggunakan resistor variable. Dengan merubah nilai resistansinya kita bisa mengarur kecerahan lampu atau pula mengatur kecepatan motor.
- Mengubah frekuensi yaitu menyalakan dan mematikan lampu atau motor dengan cepat atau lambat. Saat lampu atau motor menyala dan mati dengan kecepatan tinggi maka mata kita tidak akan mengetahuinya sama seperti cara kerja lampu neon. Sehingga yang kita tahu tingkat kecerahan lampu (terang atau redup) atau kecepatan motor (cepat atau lambat) berubah.
Mengurangi tegangan / nilai arus
Pada cara yang pertama akan terasa pada kecepatan motor yaitu kita dapat mengatur kecepatan motor. Tetapi kelemahannya disini adalah torsinya akan turun dan kekuatan motor untuk menggerakan sesuatu akan turun. Sehingga hal ini adalah kerugian ketika kita memang membutuhkan torsi yang sesuai dengan torsi motor. Oleh karena itu cara kedua lebih efektif kita gunakan.
Mengubah frekuensi
Bila cara kedua yang kita pilih hal ini dinamakan dengan konsep PWM (Pulse Width Modulation). Kalau kita menggunakan mikrokontroler arduinomaka fungsi dari PWM arduino kita dapat menggunakan fungsi instruksi analogWrite() yang memiliki nilai 8 bit (0 – 255). Analoginya sebagai berikut
- Mengatur kecepatan 50 % maka kita beri nilai (50/100)*255=127, maka kita beri nilai analogWrite(127). Dengan begitu maka pada 1 siklus PWM, pada 50% siklus bernilai tegangan +5V dan pada 50% siklus selanjutnya bernilai tegangan 0V.
- Mengatur kecepatan 25 % maka kita beri nilai (25/100)*255=64, maka kita beri nilai analogWrite(64). Dengan begitu maka pada 1 siklus PWM, pada 25% siklus bernilai tegangan +5V dan pada 75% siklus selanjutnya bernilai tegangan 0V.
Arduino pin/kaki yang memiliki fasilitas PWM adalah pin/kaki yang memiliki symbol (~) seperti pada pin 3, 5, 5 dan seterusnya. Adapun frekuensi yang digunakan untuk PWM yaitu 500Hz yang artinya 500 siklus yang berlangsung pada 1 detik. Jadi dengan kecepatan itu tidak akan terlihat oleh perbedaan berarti oleh mata manusia.
Pengatur untuk AC
Teknik yang digunakan adalah dengan mengatur sudut fasa gelombang sinus tegangan AC 220V,
Dengan mengatur sudut fasa gelombang sinus tegangan AC 220V, maka akan didapatkan tegangan rata-rata (Vrms) yang berbeda. Semakin besar sudut fasanya maka tegangan Vrms yang dihasilkan akan semakin kecil
ref:
http://learningoftechnology.blogspot.com/2019/10/bagaimana-mengatur-kecepatan-motor-dc.html?m=1
http://saptaji.com/2020/11/18/mencoba-dimmer-ac-2000w-dan-4000w/