Uji Kesamaan Rata-Rata dari Dua Populasi yang Tidak Berhubungan (Independen) dengan Asumsi Varians Berbeda (t Test for Independent Populations with Assumption berguna untuk menguji ada tidaknya perbedaan rata-rata antara populasi pertama dan populasi kedua. Dengan kata lain, menguji apakah selisih rata-rata antara kelompok kedua dan pertama berbeda atau sama dengan nol. Dalam uji ini, pengamatan pada populasi pertama saling bebas/independen (independent) dengan pengamatan-pengamatan pada populasi kedua (independent populations). Untuk pembahasan yang lain, bisa baca disini.
Berikut beberapa contoh kasus yang dapat diselesaikan dengan pendekatan uji kesamaan rata-rata dari dua populasi tidak berhubungan (independen) dengan asumsi varians yang sama dengan uji t
- Menguji ada tidaknya perbedaan (perbedaan yang signifikan secara statistika) nilai indeks prestasi (secara rata-rata) antara mahasiswa laki-laki dan perempuan.
- Menguji ada tidaknya perbedaan harga saham antara perusahaan manufaktur dan real estate.
- Menguji ada tidaknya perbedaan uang jajan antara mahasiswa kedokteran dan mahasiswa matematika.
- Menguji ada tidaknya perbedaan indeks prestasi antara mahasiswa dominan otak kanan dan dominan kotak kiri.
Uji Hipotesis
Contents
Dalam uji kesamaan rata-rata dari dua populasi yang tidak berhubungan dengan asumsi varians yang berbeda yaitu
- hipotesis nol menyatakan tidak terdapat perbedaan rata-rata antara populasi pertama dan populasi kedua. Dengan kata lain, selisih rata-rata antara populasi kedua dan pertama sama dengan nol
- Hipotesis alternatif menyatakan terdapat perbedaan rata-rata antara populasi pertama dan populasi kedua. Dengan kata lain, selisih rata-rata antara populasi kedua dan pertama berbeda dari nol .
Nilai statistik dari uji t dihitung dengan rumus sebagai berikut.
- merupakan nilai statistik dari uji
- dan merupakan nilai rata-rata dari sampel pertama dan kedua
- dan merupakan nilai standar deviasi dari sampel pertama dan kedua
- dan merupakan jumlah pengamatan dalam sampel pertama dan kedua.
Untuk pengambilan keputusan terhadap hipotesis, dapat dilakukan dengan membandingkan nilai statistik dari uji terhadap nilai kritis . Sebelum menghitung nilai kritis , terlebih dahulu menghitung nilai derajat bebas. Berikut rumus untuk menghitung nilai derajat bebas.
Berikut aturan pengambilan keputusan terhadap hipotesis berdasarkan uji
- jika , maka diterima dan ditolak
- jika , maka ditolak dan diterima
Pengambilan keputusan terhadap hipotesis juga dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan nilai probabilitas dari uji . Nilai probabilitas dari uji dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang digunakan. Berikut aturan pengambilan keputusan terhadap hipotesis berdasarkan nilai probabilitas.
jika nilai probabilitas tingkat signifikansi maka diterima dan ditolak
jika nilai probabilitas tingkat signifikansi maka ditolak dan diterima
Uji Asumsi Normalitas
Dalam uji kesamaan rata-rata dari dua populasi yang tidak berhubungan dengan asumsi varians beda, populasi pertama dan populasi kedua diasumsikan berdistribusi normal. Namun ketika ukuran sampel cukup besar, yakni masing-masing sampel berukuran ≥ 30, maka populasi tidak harus berdistribusi normal.
Untuk menguji asumsi normalitas tersebut, dapat digunakan pendekatan grafik, yakni Q-Q plot. Pada pendekatan Q-Q plot, jika titik-titik (dots) menyebar jauh (menyebar jauh berliku-liku pada garis diagonal seperti ular) dari garis diagonal, maka diindikasi asumsi normalitas tidak dipenuhi. Jika titik-titik menyebar sangat dekat pada garis diagonal, maka asumsi normalitas dipenuhi.
Di samping itu, dapat juga digunakan pendekatan uji Kolmogorov-Smirnov atau uji Jarque-Bera, untuk menguji asumsi normalitas.
- Hipotesis nol menyatakan data sampel ditarik dari populasi yang berdistribusi normal, sedangkan
- Hipotesis alternatif menyatakan data sampel ditarik dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
Untuk pengambilan keputusan terhadap hipotesis, dapat dibandingkan antara nilai probabilitas dari uji Kolmogorov-Smirnov atau uji Jarque-Bera, dengan tingkat signifikansi yang digunakan . Berikut aturan pengambilan keputusan terhadap hipotesis.
jika nilai probabilitas tingkat siginifikansi, diterima dan ditolak
jika nilai probabilitas tingkat siginifikansi, ditolak dan diterima
Uji Asumsi Kesamaan Varians
Selain asumsi normalitas, asumsi lain yang dikenakan adalah asumsi kesamaan varians, yakni sampel-sampel yang diteliti berasal dari populasi-populasi yang memiliki varians yang sama. Untuk menguji apakah sampel-sampel yang diteliti berasal dari populasi-populasi yang memiliki varians yang sama, dapat digunakan uji Levene. Pada uji Levene,
- Hipotesis nol menyatakan sampel-sampel yang diambil berasal dari populasi-populasi yang memiliki varians yang sama, sedangkan
- Hipotesis alternatif menyatakan paling tidak terdapat sepasang populasi yang memiliki varians yang berbeda.
Pengambilan keputusan terhadap hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai statistik dari uji Levene dengan nilai kritis . Sebelum menghitung nilai kritis , terlebih dahulu menghitung nilai dari derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut. Berikut rumus untuk menghitung nilai dari derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut
Perhatikan bahwa
- menyatakan banyaknya sampel/populasi yang diteliti, sedangkan
- merupakan jumlah pengamatan/elemen dari seluruh sampel.
Diketahui misalkan
- nilai adalah 2, sedangkan
- nilai adalah 20 .
- Misalkan tingkatsignifikansi yang digunakan adalah 5%,
- sehingga nilai kritis dengan derajat bebas pembilang 2 − 1 = 1,
- derajat bebas penyebut 20 − 2 = 18, dan
- tingkat signifikansi 5% adalah 4,41
atau dengan R/RStudio
> qf(0.95,df1=1,df2=18) [1] 4.413873 >
Berikut aturan pengambilan keputusan terhadap hipotesis berdasarkan uji Levene (aturan distribusi F).
jika , maka diterima dan ditolak
jika , maka ditolak dan diterima
Pengambilan keputusan terhadap hipotesis dapat juga digunakan pendekatan nilai probabilitas dari uji Levene. Nilai probabilitas tersebut dibandingkan dengan tingkat signifikansi .
Berikut aturan pengambilan keputusan terhadap hipotesis.
jika nilai probabilitas , maka diterima dan ditolak
jika nilai probabilitas , maka ditolak dan diterima
Contoh Kasus
Kita akan meneliti mengenai ada tidaknya perbedaan nilai ujian antara mahasiswa laki-laki dan mahasiswa perempuan. Untuk
keperluan penelitian, diambil sampel sebanyak 20 nilai ujian terdiri dari
- 10 nilai ujian mahasiswa laki-laki dan
- 10 nilai ujian mahasiswa perempuan.
Kita akan menguji apakah terdapat perbedaan (secara rata-rata) yang signifikan secara statistika antara mahasiswa laki-laki dan perempuan dengan tingkat signifikansi 5%.
Berikut akan dihitung nilai derajat bebas (degree of freedom)
Menghitung uji
Diketahui derajat bebas (df) bernilai 9,802 bila dibulatkan menjadi 10. Nilai kritis dengan derajat bebas 10 dan tingkat signifikansi 5% adalah ±2,228. Berikut aturan pengambilan keputusan terhadap hipotesis berdasarkan uji
- jika , maka diterima dan ditolak
- jika , maka ditolak dan diterima
Menghitung uji
Berikut cara menghitung uji
Menghitung
Nilai statistik dari uji berdasarkan perhitungan adalah 16,9563. Perhatikan bahwa karena , yakni 16,956 > 2,228, maka disimpulkan bahwa hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan (secara rata-rata) yang signifikan secara statistika dari nilai ujian antara mahasiswa laki-laki dan perempuan dengan tingkat signifikansi 5%.
Menghitung dengan R/RStudio
Berikut cara perhitungan Uji Kesamaan Rata-Rata Dari Dua Populasi Tidak Berhubungan dan Asumsi Varians Populasi Berbeda dengan R/RStudio, perhatikan parameter argumentnya.
library(readxl) library(dplyr) dat = readxl::read_xlsx('data independent.xlsx') t.test(dat$Y,dat$X,var.equal=FALSE, paired=FALSE)
hasil
Welch Two Sample t-test data: dat$Y and dat$X t = 16.956, df = 9.8028, p-value = 1.374e-08 alternative hypothesis: true difference in means is not equal to 0 95 percent confidence interval: 19.70895 25.69105 sample estimates: mean of x mean of y 93.6 70.9
Perhatikan bahwa karena , yakni 16,956 > 2,228, maka disimpulkan bahwa hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan (secara rata-rata) yang signifikan secara statistika dari nilai ujian matematika dasar antara mahasiswa laki-laki dan perempuan dengan tingkat signifikansi 5%. Pengambilan keputusan terhadap hipotesis juga dapat dilakukan dengan menggunakan nilai probabilitas dari uji (p-value). Nilai probabilitas dari uji dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang digunakan. Berikut aturan pengambilan keputusan terhadap hipotesis berdasarkan nilai probabilitas.
jika nilai probabilitas , maka diterima dan ditolak
jika nilai probabilitas , maka ditolak dan diterima
Diketahui nilai probabilitas (p-value) dari uji adalah 0,0000001374. Karena nilai probabilitas tersebut (p-value) lebih kecil dibandingkan tingkat signifikansi , maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan (secara rata-rata) yang signifikan secara statistika dari nilai ujian matematika dasar antara mahasiswa laki-laki dan perempuan dengan tingkat signifikansi 5%.
Uji Asumsi Normalitas
Dalam uji kesamaan rata-rata dari dua populasi yang tidak berhubungan dengan asumsi varians yang berbeda, populasi pertama dan populasi kedua diasumsikan berdistribusi normal. Kita akan menggunakan Cara Hitung Manual Uji Normalitas Populasi dengan Uji Jarque-Bera dan Cara Hitung Manual Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov-Smirnov
Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
library(nortest) nortest::lillie.test(dat$X) nortest::lillie.test(dat$Y)
hasil
> nortest::lillie.test(dat$X) Lilliefors (Kolmogorov-Smirnov) normality test data: dat$X D = 0.248, p-value = 0.08194 > nortest::lillie.test(dat$Y) Lilliefors (Kolmogorov-Smirnov) normality test data: dat$Y D = 0.094141, p-value = 0.9987
Bila menggunakan SPSS
Uji Normalitas Jarque Bera
library(tseries) jarque.bera.test(dat$X) jarque.bera.test(dat$Y)
hasil
> jarque.bera.test(dat$X) Jarque Bera Test data: dat$X X-squared = 1.0296, df = 2, p-value = 0.5976 > jarque.bera.test(dat$Y) Jarque Bera Test data: dat$Y X-squared = 0.20791, df = 2, p-value = 0.9013
Perhatikan output diatas
- nilai probabilitas dari uji Kolmogorov-Smirnov untuk
- sampel X (p-value) adalah 0,57,
- sementara untuk sampel Y adalah 0,999.
- nilai probabilitas dari uji Jarque-Bera untuk
- sampel X (p-value) adalah 0,5976,
- sementara untuk sampel Y adalah 0,9013.
Karena masing-masing nilai probabilitas lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka hipotesis nol diterima, dan hipotesis alternatif ditolak. Hal ini berarti asumsi normalitas dipenuhi.
Uji Asumsi Ketidaksamaan Varians dalam R
Selain asumsi normalitas, asumsi lain yang dikenakan adalah asumsi ketidaksamaan varians, yakni sampel-sampel yang diteliti berasal dari populasi-populasi yang memiliki varians yang berbeda. Untuk menguji apakah sampel-sampel yang diteliti berasal dari populasi-populasi yang memiliki varians yang berbeda, dapat digunakan uji Levene. Kalian cukup buat kelas untuk membedakan X dan Y. Diubah menjadi berikut
XY KELAS <dbl> <dbl> 1 70 1 2 71 1 3 72 1 4 70 1 5 71 1 6 72 1 7 70 1 8 70 1 9 71 1 10 72 1 11 90 2 12 91 2 13 92 2 14 93 2 15 94 2 16 95 2 17 86 2 18 97 2 19 98 2 20 100 2
Kita pakai SPSS saja yuk buat uji levene.
Untuk nilai = 4.4138
Untuk pengambilan keputusan terhadap hipotesis dapat dilakukan dengan membandingkan nilai statistik dari uji Levene terhadap nilai kritis dari tabel distribusi F . Berikut aturan pengambilan keputusan terhadap hipotesis berdasarkan uji Levene.
jika nilai kritis F, maka diterima dan ditolak
jika nilai kritis F, maka ditolak dan diterima
Sehingga nilai 10.305 > 4.4138 yang artinya ditolak dan diterima atau menyatakan paling tidak terdapat sepasang populasi yang memiliki varians yang berbeda.
Pengambilan keputusan terhadap hipotesis juga dapat dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas dari uji Levene terhadap tingkat signifikansi
jika nilai probabilitas tingkat signifikansi, maka diterima dan ditolak
jika nilai probabilitas tingkat signifikansi, maka ditolak dan diterima
Nilai probabilitas /sig. SPSS sebesar 0.005 < 0.5 sehingga ditolak dan diterima atau menyatakan paling tidak terdapat sepasang populasi yang memiliki varians yang berbeda pada tingkat signifikansi 5%
Belajar Statistika dengan R Prana Ugiana Gio, Dasapta Erwin Irawan, 2016